MengenalTeori Gestalt. Teori Gestalt adalah pandangan bahwa pembelajaran tidak hanya tentang rangsangan dan respon, namun juga pemahaman tentang suatu masalah yang dapat menarik suatu kesimpulan baru yang lebih berwawasan. Para ahli yang mencetuskan teori ini antara lain, Max Wertheimer, Wolfgang Kohler and Kurt Koffka. Uploaded bymaibnu hajar 0% found this document useful 0 votes0 views1 pageCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views1 pageDari Konflik Menuju Konsensus Suatu PembelajaranUploaded bymaibnu hajar Full descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!Continue Reading with Trial Dikatakandemikian karena pendidikan adalah suatu pembelajaran yang berpengaruh sangat tinggi terhadap siswa baik di lingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat luas. memberikan pertanyaan pada siswa mengenai konflik/permasalahan pada lingkungan sekitar, siswa belum bisa untuk memutuskan kausalitas (sebab- akibat) pada konflik
adalah permasalahan yang terjadi dalam suatu negara mengenai hak dengan kewajiban rakyat/penduduk dalam suatu negara yang ditimbulkan oleh faktor globalisasi ilmu bumi politik/hukum ekspansi suatu negara. 20121213 soal dan jawaban uts mk pancasila prodi adm negara semester ganjil 1. Pertanyaan Tentang Konflik Menuju Konsensus Suatu Pkn semester 1 kuliah pdf. Pertanyaan tentang kewarganegaraan kuliah semester 1. Arti dan tujuan ideologi x ceramah x diskusi x tanya jawab 1. 1 menelusuri konsep dan urgensi pendidikan kewarganegaraan dalam pencerdasan kehidupan bangsa; Materi kuliah pendidikan kewarganegaraan semester 1 menumbuhkan rasa cinta pada negara blog ini berisi berbagai hasil pembelajaran ketika mengikuti perkuliahan, sebagai referensi bagi anda yang membutuhkan informasi tentang perkuliahan hususnya fakultas ekonomi manajemen Apakah visi dan misi dari pendidikan kewarganegaraan? Pengertian negara hukum secara sederhana. Soal dan jawaban pendidikan kewarganegaraan semester 2 unpam uts 1. Pendidikan kewarganegaraan bagi pengembangan kepribadian bangsa 2. Sebutkan dasar hukum pendidikan kewarganegaraan! Hak ekonomi, sosial dan budaya. Menyebutkan usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Soal dan jawaban pendidikan kewarganegaraan semester 2 unpam uts 1. 10 soal pilihan ganda tentang identitas nasional. Contoh lainnya masyarakat belum mendapat. Rakyat adalah unsur yang terpenting dalam negara karena rakyat yang. Apakah negara hukum itu, dan benarkah bahwa indonesia adalah negara hukum? Kebebasan berpikir dan menyatakan pendapat. Menyebutkan tentang hak dan kewajiban tiap warga negara ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Yudrick maulana fiqri 113070181 f 2 fungsi dan peranan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara i. Jawaban soal latihan mata kuliah pendidikan pancasila dan. wawasan nusantara sebagai landasan geopolitik indonesia. Kesamarataan itu misalnya tercermin dalam persidangan bpupki serta ppki. Istilah negara hukum adalah terjemahan dari kata rechtsstaat atau rule of law. Menjamin hak asasi warga negara Hal itu di karenakan dengan di canangkannya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi diharapkan dapat membentuk mahasiswa menjadi manusia yang intelektual memiliki rasa kebangsaan,cinta tanah air,menghargai jasa para pahlawan yang telah tumpah untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa,dengan hal tersebut mahasiswa diharapkan. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika. Demokrasi bisa diisyarati dengan kesamarataan untuk seluruh pihak. Mata kuliah pendidikan kewiraan ditinggalkan karena berbagai alasan, antara lain sebagai berikut Soal ujian ut pgsd mkdu4221 pendidikan agama islam soal ujian ut yang kami bagikan ini lengkap untuk semua semester bisa anda lihat pada artikel kami soal ujian ut pgsd silahkan pilih mata kuliah lainnya yang anda. Dan yang terakhir sebagai sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada. Menjamin sistem hukum yang adil b. Asas syarat kewarganegaraan era c. Ganjil dan gasal jumlah sks Kumpulan soal soal kewarganegaraan siti khoiriyah kewarganegaraan. Pentingnya kesadaran bela negara, cara berpikir komprehensif integralistik dalam rangka memperkuat ketahanan nasional bangsa indonesia; Berikut informasi sepenuhnya tentang contoh soal uts pkn semester 1 kuliah. Admin blog seputaran guru 2019 juga mengumpulkan gambar gambar lainnya terkait soal uts pendidikan kewarganegaraan perguruan tinggi semester 1 dibawah ini. Kewarganegaraan seseorang yang diperoleh sebagai hasil dari perbuatan hukum tertentu disebut. Rpp pendidikan kewarganegaraan 1 rencana pelaksanaan perkuliahan mata kuliah Semoga bisa menjadi bahan belajar untuk menambah wawasan dan latihan. Soal dan jawaban uts mata kuliah pancasila semester 1. 2 menanya alasan mengapa diperlukan pendidikan kewarganegaraan; Pendidikan kewarganegaraan juga membantu mewujudkan pribadi bangsa yang nasionalis dan religius untuk terus dikembangkan hingga generasi selanjutnya. Jelaskan definisi dan urgensi pendidikan kewarganegaraan menurut azyumardi azra! Hak dan kewajiban dalam uud 1945 pasal 30. Mata kuliah pendidikan kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikultural dan kewarganegaraan bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnya warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkan untuk membangun bangsa dan negara. Di bawah ini kewajiban negara kepada warganya, jika negara tidak berkewajiban. 2 sks 100 menit pertemuan ke Menyebutkan tugas tni sebagai “mempertahankan , melindungi,dan memelihara kutuhan dan kedaulatan negara”. Contoh soal dan jawaban mata kuliah pendidikan pancasila semester 1. Ada dua paradigma dalam pendidikan kewarganegaraan, yaitu feodalistik dan humanistik. 1 karena pola pembelajaran yang indoktrinatif dan monolitik, 2muatan materi ajarnya yang sarat dengan kepentingan ideologi Membayar pajak pada undang undang tahun 1945 pasal 23 ayat 2 setiap warga negara wajib. Kemampuan menganalisis dan berpartisipasi dalam upaya pemajuan, penghormatan dan perlindungan ham di indonesia. Contoh soal dan jawaban uts pendidikan kewarganegaraan kuliah. Landasan diberikannya perkuliahan pendidikan kewarganegaraan; Hal itu di karenakan dengan di canangkannya pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi diharapkan dapat membentuk mahasiswa menjadi manusia yang intelektual memiliki rasa kebangsaancinta tanah airmenghargai jasa. Harus senantiasa mencantumkan materi ajar yang sesuai dan sudah disampaikan pada kegiatan pembelajaran terhadap siswa. Ada tiga pendekatan dalam membangun karakter bangsa. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika suatu bangsa yang didalamnya terkandung kekuatan dan keteguhan yang mampu menyeimbangkan kekuatan nasional dalam menghadapi athg ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun dari. Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warganegara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara ppbn agar dapat menjadi. Kunci Jawaban Soal PKN tentang ASEAN Kelas XI Semester 2 Contoh Essay Tentang Cita Cita Goresan Kurikulum Teknologi Geologi PEP Bandung
mengikutipembelajaran, siswa tidak berani bertanya karena takut salah, ditertawakan, dan pertanyaan dianggap tidak masuk akal, tidak berani mengangkat tangan untuk bertanya, gugup dan tidak berani menatap wajah orang yang ditanyai, kurang percaya diri, kurang motivasi dalam pembelajaran. 2) Upaya
Ariel Sacks Ariel Sacks is a middle school language arts teacher and instructional-support coach. She is the author of Whole Novels for the Whole Class A Student-Centered Approach. Teaching adolescents requires constantly evolving our skill sets for responding to conflict. This is a long term, often deeply personal process, since conflicts can often involve us directly. What can we do to move forward in the moment when our agenda and a student’s agenda seem to clash?Developmentally, adolescents are hardwired to resist authority, because they are working to establish their independence. At the same time, they’re still building critical thinking skills and need guidance to be able to responsibly handle the independence they want. Navigating my role as an adult and teacher of students has gotten easier with experience, but no less just so happens that my 20 month old daughter is approaching an age also characterized by the need for independence, the use of the word “no,” and the lack of judgement to weigh the consequences of her impulsive decisions. For example, it’s getting cold out, and she often pulls off her hat, because she finds it irritating. She doesn’t yet understand the consequences of catching a chill and how much she won’t like them. I do understand, but I can’t yet explain them to her, and it’s not easy to force a child to keep a hat on her head! While my head was stuck in this “I-truly-know-better-than-you” dynamic, my daughter taught me an interesting lesson. My mother and I we were taking her to the not-so-nearby park in the stroller. It was a lengthy walk, and we had also stopped for coffee on the way, so she had been in the stroller a while. She didn’t yet know the word park,’ so she really didn’t know where we were going. About a block from the park, my daughter started getting very frustrated and wanted to get out of the stroller-so much so, that I decided to let her walk the rest of the way. But as soon as I unbuckled her, she did not want to walk in the forward direction. Instead she had her sights set on the front steps of the building we were passing. Thinking this was harmless, I let her walk up the steps, and down again. Then she wanted to walk up again, and down again... and around in a circle...and up the steps again, and down, and up...and so forth. “Come on, let’s go to the park!” I tried numerous times, but she was totally engrossed in play on the steps. My mother was chuckling as I continued to follow my toddler around. I was getting antsy. I tried again to lead her off the steps to head to the park, but she protested loudly. I got annoyed. I was about to carry her off, when my mother intervened. “You want to take her to the park so she can play, but she wants to play on the steps a block away! So let her play!” my mother said, laughing at the irony. What was the difference, actually? In my mind, if my daughter understood that she would be at the park in a few minutes, she would probably prefer to be there. So I would do her a favor by forcing her to go. And the later we arrived, the less time we would be able to stay there, so I would do her another favor by forcing her to go now. But both of these points were inconsequential, because she was perfectly happy where she was, our competing agendas, she and I had the same goal, which was for her to spend some time playing outside. Who needed this to happen at the park-my daughter or me? As I reflected on the lesson, I remembered a course I took at Bank Street College on conflict resolution. One of the big takeaways from that course was that we all have wants and needs to resolve a conflict, we have to look at the underlying needs, rather than the wants. Often, they are more similar than they are different, and it’s possible to find a course of action that addresses everyone’s needs but maybe not everyone’s wants. When we find ourselves in a situation with a student where we seem to have competing agendas, here are some key questions to help sort out what really matters and find a way forward What do I want right now? What do I actually need, with respect to my role as a teacher and human being, of course? What does my student want?What is the need that underlies this behavior? How might we look beyond the wants and answer both of our needs? Answering these questions may require thought, away from the heat of the moment. And especially for 4, it may be important to discuss with the student as well. Shorthand for this line of thinking might be-is this situation like the hat or the steps? The Hat Problem I want my child to wear a hat outside. What I need is to ensure that she is safe and healthy, as her mother. My daughter wants to take off her hat whenever she wants. My daughter needs her safety and health looked after by her mother, because she is not old enough to do so herself. Solution To respond to both needs, which are similar, I must enforce hat-wearing, whether my young toddler likes it or not. I can do my best to explain it to her, and with time, she’ll understand. I can allow her to remove her hat when we are indoors, but in this situation, my daughter needs to learn to be flexible, even if it’s difficult. The Steps Problem I want my child to go to the park to play. I need my child to have some play time and to head home at a certain time. I should add that I have a need to feel confident that I am being a good mother, and sometimes it can be confusing what this should look like in various situations. My daughter wants to play on the steps a block away from the park. She needs time to play, and to develop her independence in a safe Allowing my daughter to play on the steps gives her the outside time we both know she needs, and it honors her independent thinking in a safe environment. Understanding this, I can relax and realize I am still “a good mother” while supervising her in a non-conventional play space. In this situation, I’m the one who needs to practice flexibility. In a conflict with a student, I can try the same line of thinking. For example, I ask students to record their thoughts as they read on sticky notes. Sometimes individual students have pushed back against this. I definitely want all students to try it out first, but if a student has demonstrated effort and still feels strongly about not doing it, I’ve learned to look at the continued use of this format as a want. It took some time for me to get there, though. The need I have is for students to record their thoughts as they read. If a student feels much more comfortable doing this on paper or typing into a document, I can allow that as a solution to this conflict, and still meet my goal as a teacher. Other situations are more like the hat. Sometimes students don’t want to read. They have their reasons, but underlying their sense of dislike toward reading is fear of failure and resentment around past experiences; deep down these students know they have a real need to be able to read as well as to feel safe and supported. I have to do the work to uncover and address these needs, which is not simple, but I do know that the student will need to get past his or her want in order to grow. No matter how long I teach, I still have to think hard about my decisions in the classroom and my responses to individual students. I think these questions can help cut through some of the confusion and show me what to focus on when conflicts complex situations have come up for you lately? How would this conflict resolution method apply?[image credit The opinions expressed in Teaching for the Whole Story are strictly those of the authors and do not reflect the opinions or endorsement of Editorial Projects in Education, or any of its publications.

DariKonflik Menuju Konsensus. Suatu Pembelajaran Nama kelompok: 1. Kuntum Khaira Ummah 2. Nuril Maftuchah 3. Sarwinda Puspita Sari 4. Serli Marfuah 5. Shofiah Sholihah 6. Veti Nurhayati 1. Kesadaran Terhadap Pentingnya Integragi Bangsa Pentingnya kesadaran terhadap integrasi bangsa dapat dihubungkan dengan masih terdapatnya potensi konflik di beberapa wilayah

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, karena atas rahmat dan inayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami membuat makalah ini adalah agar memahami pendidikan tentang “Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu Pembelajaran”. Dengan semangat kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini tidak mungkin terlaksana dengan baik, tanpa adanya tekad, niat dan bantuan dari guru pembiming. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru SMAN 1 KENDARI atas support yang diberikan kepada kami, sehingga dengan semangat tugas dapat terselesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna oleh karena itu dengan kerendahan hati, kami mohon semua pihak pembaca dan guru pembimbing berkenan memberikan saran dan kritik sebagai bahan penyempurna makalah ini. KENDARI, Agustus 2017 DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1C. Tujuan Pembahasan Masalah .......................................................................................... 1BAB II PEMBAHASAN Pentingnya Integrasi untuk Bangsa ............................................................................... Teladan TokohPersatuan .............................................................................................. Wujud Integrasi Melalui Seni dan Sastra ...................................................................... Tokoh Perempuan Pejuang ............................................................................................ 4BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 6B. Saran ................................................................................................................................ 6 BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Salah satu guna sejarah adalah kegunaan edukatif. Maksudnya, dengan mempelajari sejarah maka orang dapat mengambil hikmah dari pengalaman yang pernah dilakukan masyarakat pada masa lampau, yang tentu saja dapat dikaitkan dengan masa sekarang. Keberhasilan di masa lampau akan dapat memberi pengalaman pada masa sekarang. Sebaliknya, kesalahan masyarakat di masa lalu akan menjadi pelajaran berharga yang harus diwaspadai di masa kini. Sejarah dapat menjadi pembelajaran bagi kita, antara lain melalui berbagai hikmah yang terkandung didalamnya. Dan dalam hal pernah terjadinya konflik dan pergolakan di Indonesia pada masa lalu, hikmah dari peristiwa tersebut tentu dapat dijadikan pembelajaran dalam memandang atau menghadapi berbagai ancaman potensi konflik yang terjadi pada masa Rumusan Masalah 1. Apa pentingnya integrasi bangsa ?2. Apasajakah teladan yang kita ambil dari para tokoh persatuan ?3. Bagaimana wujud integrasi melalui seni dan sastra ?4. Siapakah yang menjadi tokoh perempuan pejuang ?C. Tujuan Pembahasan Masalah 1. Untuk mengetahui pentingnya integrasi Untuk mengetahui teladan yang kita ambil dari para tokoh Untuk mengetahui wujud integrasi melalui seni dan sastra. 4. Untuk mengetahui tokoh perempuan pejuang. BAB Pentingnya Integrasi untuk Bangsa Integrasi merupakan penyatuan bagian-bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa. Integrasi Bangsa dapat memunculkan rasa kebersamaan, yang dilatarbelakangi oleh adanya kesamaan nasib, kebutuhan, kondisi dan cita cita dari beberapa manusia. Perasaan yang sama menjadikan mereka tidak mudah untuk diadu domba dan terpecah belah, tetapi memunculkan semangat persatuan dan kesatuan serta semangat untuk berbuat demi kepentingan bersama. Oleh karna itu membangun integrasi nasionak itu sangat penting pada kehidupan bernegara guna mewujudkan cita cita, dan tujuan negara, juga untuk memelihara rasa kebersamaan. Pentingnya kesadaran terhadap integrasi bangsa dapat dihubungkan dengan masih terdapatnya potensi konflik di beberapa wilayah Indonesia pada masa kini yang dapat mengancam persatuan bangsa. Sejarah telah memberitahu kita bagaimana pemberontakan-pemberontakan yang pernah terjadi selama masa tahun 1948 hingga 1965 telah menewaskan banyak sekali korban manusia. Teladan yang Kita ambil dari Para Tokoh Persatuan Tidak sembarangan orang memang dapat menyandang secara resmi gelar pahlawan nasional. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Salah satu diantaranya adalah tokoh tersebut telah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lainnya untuk mencapai/merebut/mempertahankan/ mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Ada banyak tokoh pahlawan yang berjasa dalam mewujudkan integrasi bangsa salah satunya berasal dari wilayah paling timur Indonesia, Papua yaitu Frans Kaisiepo, Silas Papare dan Marthen Indey. • Frans Kaisiepo 1921-1979 - Seorang tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka. - Berperan dalam pendirian Partai Indonesia Merdeka PIM pada tanggal 10 Mei 1946. - Menjadi anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan. - Merancang pemberontakan rakyat Biak melawan pemerintah kolonial Belanda. - Kaisiepo berupaya agar Penentuan Pendapat Rakyat Pepera bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin Papua bergabung ke Indonesia. Proses tersebut akhirnya menetapkan Papua menjadi bagian dari negara Republik Indonesia. • Silas Papare 1918-1978 - Membentuk Komite Indonesia Merdeka KIM - mendirikan Partai Kemerdekaaan Irian. - Silas Papare bersama dengan teman-temannya membentuk Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta. - Mewakili Irian Barat duduk sebagai anggota delegasi RI dalam Perundingan New York antara Indonesia-Belanda. • Marthen Indey 1912–1986 - Adalah seorang anggota polisi Hindia Belanda sebelum Jepang masuk ke Indonesia. - Sejak tahun 1946 ia menjadi Ketua Partai Indonesia Merdeka PIM. - Ia lalu memimpin sebuah aksi protes yang didukung delegasi 12 Kepala Suku terhadap keinginan Belanda yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia. - Tahun 1962 ia menyusun kekuatan gerilya sambil menunggu kedatangan tentara Indonesia yang akan diterjunkan ke Papua dalam rangka operasi Trikora. - Ia berangkat ke New York untuk memperjuangkan masuknya Papua ke wilayah Indonesia, di PBB hingga akhirnya Papua Irian benar-benar menjadi bagian Republik Indonesia. Keteladanan para tokoh pahlawan nasional Indonesia juga dapat kita lihat dalam bentuk pengorbanan jabatan dan materi dari mereka yang berstatus raja. Sultan Hamengkubuwono IX dan Sultan Syarif Kasim II adalah dua tokoh nasional yang lebih mengedepankan keindonesiaan mereka terlebih dahulu daripada kekuasaan atas kerajaan sah yang mereka pimpin, tanpa menghitung untung rugi. Saat Indonesia merdeka, di Indonesia, masih ada kerajaan-kerajaan yang berdaulat. Hebatnya, para penguasa kerajaan-kerajaan tersebut lebih memilih untuk meleburkan kerajaan mereka ke dalam negara Republik Indonesia. Hal ini bisa terjadi tak lain karena dalam diri para raja dan rakyat di daerah mereka telah tertanam dengan begitu kuat rasa kebangsaan Indonesia. Wujud Integrasi Melalui Seni dan SastraSelain tokoh-tokoh yang berkiprah dalam bidang politik dan perjuangan bersenjata, kita juga dapat mengambil hikmah keteladanan dari tokoh yang berjuang di bidang seni. Salah satu tokohnya yaitu Ismail Marzuki1914 – 1958. Lahir di Jakarta, Ismail Marzuki memang berasal dari keluarga seniman, di usia 17 tahun ia berhasil mengarang lagu pertamanya, berjudul “O Sarinah”. Tahun 1936, Ismail Marzuki masuk perkumpulan musik Lief Java dan berkesempatan mengisi siaran musik di radio. Lagu-lagu yang diciptakan Ismail Marzuki sangat diwarnai oleh semangat kecintaannya terhadap tanah air. Latar belakang keluarga, pendidikan dan pergaulannyalah yang menanamkan perasaan senasib dan sepenanggungan terhadap penderitaan bangsanya. Ketika RRI dikuasai Belanda pada tahun 1947 misalnya, Ismail Marzuki yang sebelumnya aktif dalam orkes radio memutuskan keluar karena tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Ketika RRI kembali diambil alih republik, ia baru mau kembali bekerja di sana. Lagu-lagu Ismail Marzuki yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan yang menggugah rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa, antara lain Rayuan Pulau Kelapa 1944, Halo-Halo Bandung 1946 yang diciptakan ketika terjadi peristiwa Bandung Lautan Api, Selendang Sutera 1946 yang diciptakan pada saat revolusi kemerdekaan untuk membangkitkan semangat juang pada waktu itu dan Sepasang Mata Bola 1946 yang menggambarkan harapan rakyat untuk merdeka. Meskipun memiliki fisik yang tidak terlalu sehat karena memiliki penyakit TBC, Ismail Marzuki tetap bersemangat untuk terus berjuang melalui seni. Hal ini menunjukkan betapa rasa cinta pada tanah air begitu tertanam kuat dalam Tokoh Perempuan Pejuang Opu Daeng Risaju adalah seorang tokoh pejuang perempuan yang menjadi pelopor gerakan Partai Sarikat Islam yang menentang kolonialisme Belanda waktu itu. Nama kecil Opu Daeng Risaju adalah Famajjah. Ia dilahirkan di Palopo pada tahun 1880, dari hasil perkawinan antara Opu Daeng Mawellu dengan Muhammad Abdullah to Barengseng. Nama Opu menunjukkan gelar kebangsawanan di kerajaan Luwu. Ia rela menanggalkan gelar kebangsawanannya serta harus dijebloskan kedalam penjara selama 3 bulan oleh Belanda dan harus bercerai dengan suaminya yang tidak bisa menerima aktivitasnya. Semangat perlawanannya untuk melihat rakyatnya keluar dari cengkraman penjajahan membuat dia rela mengorbankan dirinya. Opu Daeng Risaju aktif di organisasi Partai Syarekat Islam Indonesia PSII. Dia mengikuti kegiatan dan perkembangan PSII baik di daerahnya maupun di tingkat nasional. Opu Daeng Risaju banyak melakukan mobilisasi terhadap pemuda dan memberikan doktrin perjuangan kepada pemuda pada masa revolusi, untuk menolak NICA. Tindakan Opu Daeng Risaju ini membuat NICA resah dan berupaya untuk menangkapnya. Opu Daeng Risaju ditangkap dalam persembunyiannya. Kemudian ia dibawa ke Watampone dengan cara berjalan kaki sepanjang 40 km. Opu Daeng Risaju ditahan di penjara Bone dalam satu bulan tanpa diadili kemudian dipindahkan ke penjara Sengkang dan dari sini dibawa ke Bajo. Selama di penjara Opu Daeng mengalami penyiksaan yang kemudian berdampak pada pendengarannya, ia menjadi tuli seumur hidup. Setelah pengakuan kedaulatan RI tahun 1949, Opu Daeng Risaju pindah ke Pare-Pare mengikuti anaknya Haji Abdul Kadir Daud yang waktu itu bertugas di ParePare. Sejak tahun 1950 Opu Daeng Risaju tidak aktif lagi di PSII, ia hanya menjadi sesepuh dari organisasi itu. Pada tanggal 10 Februari 1964, Opu Daeng Risaju meninggal dunia. Beliau dimakamkan di pekuburan raja-raja Lokkoe di Palopo. BAB IIIPENUTUP A. Kesimpulan Beberapa peristiwa konflik yang terjadi pada masa kini, harus kita lihat sebagai potensi disintegrasi bangsa yang dapat merusak persatuan negeri. Maka ada baiknya bila kita belajar dari perjalanan sejarah nasional yang telah dialami bangsa kita, yang diwarnai dengan aneka proses konflik dengan segala akibat yang merugikan, baik jiwa, fisik, materi, psikis dan penderitaan rakyat. Bagaimanapun, salah satu manfaat mengingat sejarah adalah dapat memberi hikmah atau pelajaran bagi kehidupan mendatang. Selain dari peristiwa sejarah, kita dapat juga mengambil hikmah dan teladan dari para tokoh sejarah. Diantara mereka adalah para pahlawan nasional yang berjuang untuk persatuan bangsa dengan tidak hanya menggunakan senjata, tetapi juga melalui karya berupa seni, tulisan, musik, sastra atau ilmu Saran Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam sebuah makalah yang berjudul “Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu Pembelajaran ” ini kami selaku penulis berharap memberi pemahaman bagi segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi pada penulis sendiri. Hanya sampai disinilah kemampuan kami dalam membahas Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu Pembelajaran, semoga karya tulis ini memberikan manfaat pada penulis dan para pembaca. DAFTAR PUSTAKA SUMBER Tugas Sekolah Kelompok 2 Nur FadillahAfifah Uswatun Aprilia FranolaAnanda SyafanaLaode Muh. YakinMuh. SyifawanPengayoman GustiAl FayedhMuh. Aksan RamadhanAndikaMuh. Alfian RozaqDimas YauriSMAN 1 KENDARI Wallahu a'lam...
Sejakawal kemerdekaan, Sultan memberikan banyak fasilitas bagi Pemerintah RI yang beru terbentuk untuk menjalankan roda pemerintahan. Markas TKR dan ibukota RI misalnya, pernah berada di Yogyakarta atas saran Sultan. Bantuan logistik
Berikut data lengkap tentang Pertanyaan Tentang Konflik Menuju Konsensus Suatu Pembelajaran. Doc Rangkuman Sejarah Nabilahmustafaina Kamil Academiaedu Jual Sejarah Indonesia Kelas 12 Semester 1 Untuk Sma 20192020 Kota Madiun Lks Smksmasmpmtssd Tokopedia Pengaruh Metode Buzz Group Discussion Dengan Permainan Rolet Kajian Filsafat May Day Keabadian Penderitaan Umat Manusia Pdf Doc Materi Kuliah Malau Chrisatian Love Bus Academiaedu Pdf Pdf Perencanaan Stratejik Sistem Informasi Dan Proses Berikut yang dapat admin bagikan terkait pertanyaan tentang konflik menuju konsensus suatu pembelajaran. Admin blog Cara Mengajarku 2019 juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait pertanyaan tentang konflik menuju konsensus suatu pembelajaran dibawah ini. Pengaruh Metode Buzz Group Discussion Dengan Permainan Rolet Pdf Bahwa Berdasarkan Pertimbangan Sebagaimana Pdf Pendidikan Kewarganegaraan Ppt Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu Pembelajaran Pdf Bab 1 Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi Bangsa Dinas Komunikasi Informatika Kearsipan Dan Perpustakaan B Relevansi Kelengkapan Dan Kebahasaan Diperlakukan Sebagai Ppt Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu Pembelajaran Pdf Pembelajaran Kolaboratif Dan Group Investigation Itulah gambar-gambar yang dapat kami kumpulkan mengenai pertanyaan tentang konflik menuju konsensus suatu pembelajaran. Terima kasih telah mengunjungi blog Cara Mengajarku 2019.
KonflikSosial. Tujuan Pembelajaran: melalui suatu konsensus nasional. mengenai "sistem nilai" yang akan mendasari hubungan-hubungan sosial. di antara anggota suatu masyarakat negara. Adapun upaya yang telah Timbul suatu pertanyaan, apa yang dimaksud dengan kelompok sosial. dalam sosiologi? Sebuah kumpulan manusia disebut sebagai
0% found this document useful 0 votes0 views10 pagesOriginal TitleDARI KONFLIK MENUJU KONSENSUS SUATU PEMBELAJARANCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views10 pagesDari Konflik Menuju Konsensus Suatu PembelajaranOriginal TitleDARI KONFLIK MENUJU KONSENSUS SUATU PEMBELAJARANJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Pendekatanresolusi konflik adalah penggunaan cara-cara yang demokratis dan konstruktif dalam menyelesaikan konflik. Pendekatan ini memberikan kesempatan kepada pihak yang berkonflik untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengan melibatkan pihak ketiga. Pihak ketiga ditunjuk karena dinilai lebih netral, bijaksana, dan adil untuk membantu pihak Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu PembelajaranKesadaran Terhadap Pentingnya Integrasi BangsaTeladan Para Tokoh PersatuanPahlawan Nasional dari PapuaFrans KaisiepoSilas PapareMarthen IndeyPara Raja yang Berkorban Untuk BangsaSultan Hamengku Buwono IXSultan Syarif Kasim IIMewujudkan Integrasi Melalui Seni dan SastraIsmail MarzukiPerempuan PejuangOpu Daeng RisajuDari Konflik Menuju Konsensus Suatu PembelajaranHalo adik-adik berjumpa lagi di Portal kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 12 Bab 1 Sub-Bab 1 Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri 1948-1965.Pada kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru sama tentang rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 12 Bab 1 Perjuangan Menghadapi Ancaman Disintegrasi kedua ini akan membahas tentang Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu mari disimak!Rangkuman Sejarah Indonesia Kelas 12 Bab 1Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu PembelajaranKesadaran Terhadap Pentingnya Integrasi BangsaPentingnya kesadaran terhadap integrasi bangsa dapat dihubungkan dengan masih terdapatnya potensi konflik di beberapa wilayah Indonesia pada masa dapat mengancam persatuan bangsa, menimbulkan banyak korban dan bagaimana cara mengatasi konflik tersebut?Ada baiknya bila kita coba kembali merenungkan apa yang pernah ditulis oleh Mohammad Hatta pada tahun 1932 tentang persatuan persatuan bangsa, satu bangsa tidak akan dapat dibagi-bagi. Di pangkuan bangsa yang satu itu boleh terdapat berbagai paham politik, tetapi kalau datang marabahaya… di sanalah tempat kita menunjukkan persatuan hati. Di sanalah kita harus berdiri sebaris. Kita menyusun persatuan’ dan menolak persatean’” Meutia Hatta, mengutip Daulat Rakyat, 1931.Teladan Para Tokoh PersatuanKita dapat mengambil suri tauladan para tokoh sekali tokoh persatuan yang telah menjadi pahlawan pahlawan nasional hingga tahun 2017 adalah 173 kita akan simak perjuangan mereka ya!Pahlawan Nasional dari PapuaMari kita mulai dengan beberapa pahlawan dari Papua ya!Frans KaisiepoFrans Kaisiepo 1921-1979 adalah salah seorang tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat menjelang Indonesia perjuangannya yaitu10 Mei 1946 turut berperan dalam pendirian Partai Indonesia Merdeka PIMTahun 1946 menjadi anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulawesi Selatan dan menyebut nama Papua dengan nama konferensi Malino, ia menentang pembentukan Negara Indonesia Timur NIT karena NIT tidak memasukkan Papua ke 1948 Kaisiepo ikut berperan dalam merancang pemberontakan rakyat Biak melawan pemerintah kolonial BelandaTahun 1949 ia menolak menjadi ketua delegasi Nederlands Nieuw Guinea ke Konferensi Meja Bundar KMB di Den 1961 ia mendirikan partai politik Irian Sebagian Indonesia ISI yang menuntut penyatuan Nederlans Nieuw Guinea ke negara Republik tahun terakhir tahun 1960-an, Kaisiepo berupaya agar Penentuan Pendapat Rakyat Pepera bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin Papua bergabung ke IndonesiaSilas PapareSilas Papare adalah salah satu tokoh perjuangan dari perjuangannya adalahPada September 1945 ia membentuk Komite Indonesia Merdeka KIM dengan tujuan untuk menghimpun kekuatan dan mengatur gerak langkah perjuangan dalam membela dan mempertahankan proklamasi 17 Agustus Partai Kemerdekaaan IrianTahun 1962 ia mewakili Irian Barat duduk sebagai anggota delegasi RI dalam Perundingan New York antara Indonesia-Belanda dalam upaya penyelesaian masalah PapuaMarthen IndeyMarthen Indey adalah seorang anggota polisi Hindia jabatan ini bukan berarti melunturkan sikap sikap keindonesiaan semakin tumbuh tatkala ia kerap berinteraksi dengan tahanan politik Indonesia yang dibuang Belanda ke tahun 1945-1947, bersama-sama kaum nasionalis di Papua, secara sembunyi-sembunyi ia menyiapkan pemberontakan walaupun tahun 1946 Marthen Indey menjadi Ketua Partai Indonesia Merdeka PIM.Ia lalu memimpin sebuah aksi protes yang didukung delegasi 12 Kepala Suku terhadap keinginan Belanda yang ingin memisahkan Papua dari aktivitas politiknya yang kian berani ini, pemerintah Belanda menangkap dan memenjarakan 1962, saat Marthen Indey tak lagi dipenjara, ia menyusun kekuatan gerilya sambil menunggu kedatangan tentara Indonesia yang akan diterjunkan ke Papua dalam rangka operasi perang usai, ia berangkat ke New York untuk memperjuangkan masuknya Papua ke wilayah Indonesia, di PBB hingga akhirnya Papua Irian benar-benar menjadi bagian Republik Raja yang Berkorban Untuk BangsaUntuk Raja yang akan dibahas adalah Sultan Hamengku Buwono IX dan Sultan Syarif Kasim kita simak!Sultan Hamengku Buwono IXPada tahun 1940, ketika Sultan Hamengku Buwono IX dinobatkan menjadi raja Yogyakarta, ia dengan tegas menunjukkan sikap sampai 3 minggu setelah proklamasi 17 Agustus 1945 dibacakan, Sultan Hamengku Buwono IX menyatakan Kerajaan Yogjakarta adalah bagian dari negara Republik tanggal 5 September 1945, Sultan Hamengku Buwono IX memberikan amanat bahwaNgayogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa dari Republik kekuasaan dalam negeri Ngayogyakarta Hadiningrat dan urusan pemerintahan berada di tangan Hamengku Buwono antara Ngayogyakarta Hadiningrat dengan pemerintah RI bersifat langsung dan Sultan Hamengku Buwono IX bertanggung jawab kepada Presiden itu banyak sekali tindakan nasionalisme beliau, sepertiMarkas TKR dan ibukota RI pernah berada di Yogjakarta atas saran bantuan logistik dan perlindungan bagi kesatuan-kesatuan TNI tatkala perang kemerdekaan tawaran Belanda yang akan menjadikannya raja seluruh Jawa setelah agresi militer Belanda II sebagai pribadi yang demokratis dan Syarif Kasim IISultan Syarif Kasim II dinobatkan menjadi raja Siak Indrapura pada tahun 1915 ketika berusia 21 berita proklamasi kemerdekaan Indonesia sampai ke Siak, Sultan Syarif Kasim II segera mengirim surat kepada Soekarno-Hatta, menyatakan kesetiaan dan dukungan terhadap pemerintah RI serta menyerahkan harta senilai 13 juta gulden untuk membantu perjuangan juta gulden itu banyaaaak bro! Setara dengan Rp. 1,47 trilyun pada tahun 2014!Sultan Syarif Kasim II juga membentuk Komite Nasional Indonesia di Siak, Tentara Keamanan Rakyat TKR dan Barisan Pemuda juga segera mengadakan rapat umum di istana serta mengibarkan bendera Merah-Putih, dan mengajak raja-raja di Sumatera Timur lainnya agar turut memihak juga kembali menyerahkan kembali 30% harta kekayaannya berupa emas kepada Presiden Soekarno di Yogyakarta bagi kepentingan van Mook, Gubernur Jenderal de facto Hindia Belanda, mengangkatnya sebagai “Sultan Boneka” Belanda, Sultan Syarif Kasim II tentu saja Integrasi Melalui Seni dan SastraSelain perjuangan melalui fisik, tentu saja seni dan sastra turut andil dalam perjuangan kemerdekaan satunya yaitu Ismail Marzuki, kita bahas ya!Ismail MarzukiTahun 1936, Ismail Marzuki masuk perkumpulan musik Lief Java dan berkesempatan mengisi siaran musik di saat inilah ia mulai menjauhkan diri dari lagu-lagu barat untuk kemudian menciptakan lagu-lagu yang diciptakan Ismail Marzuki itu sangat diwarnai oleh semangat kecintaannya terhadap tanah RRI dikuasai Belanda pada tahun 1947 Ismail Marzuki yang sebelumnya aktif dalam orkes radio memutuskan keluar karena tidak mau bekerja sama dengan RRI kembali diambil alih republik, ia baru mau kembali bekerja di Ismail Marzuki yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan yang menggugah rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsa, antara lainRayuan Pulau KelapaHalo-Halo BandungSelendang SuteraSepasang Mata BolaPerempuan PejuangApakah pejuang pejuang Indonesia hanya berasal dari kaum lelaki yang berotot?Tentu tidak!Ada pejuang dari kaum hawa, siapakah dia yang akan kita bahas?Dia adalah Opu Daeng kita simak!Opu Daeng RisajuNama kecil Opu Daeng Risaju adalah dilahirkan di Palopo pada tahun 1880, dari hasil perkawinan antara Opu Daeng Mawellu dengan Muhammad Abdullah to Opu menunjukkan gelar kebangsawanan di kerajaan kecil, Opu Daeng Risaju tidak pernah memasuki pendidikan Barat Sekolah Umum, walaupun ia keluarga dewasa Famajjah kemudian dinikahkan dengan H. Muhammad Daud, seorang ulama yang pernah bermukim di Daeng Risaju mulai aktif di organisasi Partai Syarekat Islam Indonesia PSII melalui perkenalannya dengan H. Muhammad Yahya, seorang pedagang asal Sulawesi Selatan yang pernah lama bermukim di Pulau pulang ke Palopo, Opu Daeng Risaju mendirikan cabang PSII di Palopo. PSII cabang Palopo resmi dibentuk pada tanggal 14 Januari 1930 melalui suatu rapat akbar yang bertempat di Pasar Lama Palopo sekarang Jalan Landau.Kegiatan Opu Daeng Risaju didengar oleh controleur afdeling Masamba yang kemudian menuduh Opu Daeng Risaju melakukan tindakan menghasut rakyat atau menyebarkan kebencian di kalangan rakyat untuk membangkang terhadap pemerintah kolonial Belanda menjatuhkan hukuman penjara kepada Opu Daeng Risaju selama 13 keluar dari penjara Opu Daeng Risaju semakin aktif dalam menyebarkan tahun 1933 Opu Daeng Risaju dengan biaya sendiri berangkat ke Jawa untuk mengikuti kegiatan Kongres Opu Daeng Risaju ke Jawa ternyata menimbulkan sikap tidak senang dari pihak kerajaan karena dianggap telah melakukan pelanggaran dengan melakukan kegiatan Opu Daeng Risaju dijatuhi hukuman penjara selama empat belas bulan pada tahun masa pendudukan Jepang Opu Daeng Risaju tidak banyak melakukan kegiatan di PSII karena dilarang oleh Pemerintah Pendudukan Daeng Risaju kembali aktif pada masa revolusi, sebagai contoh terjadi pemberontakan yang digerakkan oleh pemuda sebagai sikap penolakan terhadap kedatangan NICA di Sulawesi Selatan yang berkeinginan kembali menjajah pengakuan kedaulatan RI tahun 1949, Opu Daeng Risaju pindah ke Pare-Pare mengikuti anaknya Haji Abdul Kadir Daud yang waktu itu bertugas di tahun 1950 Opu Daeng Risaju tidak aktif lagi di PSII, ia hanya menjadi sesepuh dari organisasi tanggal 10 Februari 1964, Opu Daeng Risaju meninggal dimakamkan di pekuburan raja-raja Lokkoe di kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah iniLatihan Soal Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu PembelajaranSekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang Dari Konflik Menuju Konsensus Suatu lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya Juga Rangkuman Materi Sejarah Kelas 12 Bab 2 7VzCy.
  • 5s38tkr42w.pages.dev/362
  • 5s38tkr42w.pages.dev/209
  • 5s38tkr42w.pages.dev/240
  • 5s38tkr42w.pages.dev/342
  • 5s38tkr42w.pages.dev/208
  • 5s38tkr42w.pages.dev/342
  • 5s38tkr42w.pages.dev/157
  • 5s38tkr42w.pages.dev/222
  • 5s38tkr42w.pages.dev/116
  • pertanyaan tentang konflik menuju konsensus suatu pembelajaran